Usai
panen yang pertama terlewatkan di akhir bulan Oktober, akhirnya setelah
melewati sekitar 2 minggu, di tanggal 14 November para santri yang mengikuti
AKPIS pertanian akhirnya panen kembali untuk yang kedua kalinya. Walaupun
sebelumnya, kami juga sempat panen sedikit kangkung dan bayam yang hanya kami
nikmati kecil-kecilan.
Bayam dan sayuran yang lain tidak pernah menggunakan pestisida |
sayur-sayuran ditanam diatas gundukan-gundukan tanah |
Di
hari Jum’at itu, para santri dibagi 2 tugas. Ada yang di dalam green house, dan yang lain di dapur untuk memasak semua
hasil panen menjadi berbagai macam masakan. Panen sayur-sayuran tidak membutuhkan
waktu yang lama. Seusai sawi, bayam merah, dan bayam hijau sudah terkumpul,
semua segera dibawa menuju dapur asrama blok o. Teman-teman yang ditugaskan
untuk memasak sudah bersiap untuk menyulap semua sayuran tersebut menjadi
berbagai jenis masakan.
Sedangkan, santri yang ditugaskan di dalam green house, mereka juga melakukan berbagai pekerjaan. Mulai dari membersihkan dalam dan luar green house, membetulakan atap yang bocor karena hujan yang begitu deras, juga membersihkan gulma yang tumbuh subur disekeliling tumbuhan yang kami tanam. Selain itu, karena sayuran yang dipanen hampir keseluruhan, maka kami memulaiuntuk menanam tumbuhan yang perlu diperbarui atau ingin kami ganti. Di gundukan tanah yang awalnya kami tanami bayam, kangkung, selada, dan bayam, maka setelah itu kami menanam tomat.
Bibit
yang sudah disemaikan sejak beberapa hari yang lalu, akhirnya hari itu mulai
kami pindahkan di gundukan tanah yang memanjang, yang jumlahnya pun cukup
banyak. Tomat yang ditanam tidak boleh terlalu berdekatan, agar ketika sudah
tumbuh besar tidak menghambat pertumbuhannya karena media yang terlalu sempit.
Hasil panen yang akan dimasak |
Hal
yang sangat menarik dihari itu adalah berbagai masakan yang dibuat oleh beberapa
teman kami cukup menakjubkan. Dari satu jenis sayuran yang dipanen, yaitu
bayam, berbagai bentuk makanan telah dibuat oleh beberapa teman-teman kami yang
sepertinya memang sangat ahli dalam bidang masak-memasak.
Dari
hasil panen tersbut, teman-teman kami memang memiliki ide yang sangat kreatif
untuk mengolah bayam menjadi makanan yang enak, gurih, manis, asin, dan yang
pasti bergizi tinggi. Semuanya memang benar-benar berbahan utama bayam segar.
Bayam yang tidak sedikitpun menggunakan pestisida. Dan yang terjaga kebersihan
dan kesehatannya.
Masakan pertama yang paling simpel adalah
pecel bumbu kacang. Kemudian seperti yang sebelumnya, bayam hijau itu dibuat
keripik yang rasanya begitu renyah dan enak. Bentuknya lebar yang benar-benar mengikuti
bentuk bayam seperti aslinya. Selain keripik, bayam hijau itu juga diblender
dan dicampur dengan adonan tertentu untuk dijadikan stik, yang rasanya pun tak
kalah renyah. Ide berikutnya adalah bakso bayam. Walaupun tanpa daging sapi
layaknya bakso seperti biasanya, namun rasa bakso bayam juga tak kalah enaknya.
Dan yang terakhir adalah masakan yang paling menarik dan banyak yang
meminatinya. Bolu bayam. Bolu yang sangat padat, yang rasa manisnya pas. Tidak
lebih dan tidak kurang. Bahkan, saking padatnya, bolu itu bisa dikatakanseperti
brownis yang berwarna hijau.
Walaupun semua yang terjadi pada saat
itu tidak diabadikan dengan jepretan-jepretan kamera, namun pengalaman itu akan
kami kenang selalu. Forever...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar